Cara Membuang Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Tulisan baru ini, sebenarnya agak nggak yakin untuk di
publish karena saya sendiri masih dalam masa komitmen untuk tidak menunda-nunda
pekerjaan. Hehehehehe, tapi baiklah saya tetap harus berbagi bagaimana rasanya
dikuasai oleh kemalasan dan cara membunuh rasa itu agar kegiatan menunda
pekerjaan ini dapat dituntaskan secepatnya.
Seperti yang kita tau, malas memang nggak ada obat patennya.
Cara mengatasinya, hanya dengan memodifikasi perilaku agar manusia yang
bersangkutan lebih memegang komitmen terhadap tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya. Tapi, tumbuhin komitmennya itu loh susah. Giliran sudah ada komitmen
dan udah setengah jalan eh, ada ajah hal lain yang mengganggu pelaksanaannya. Ya, kita
ada di tahap yang sama para sahabat semesta. Kamu nggak sendiri kok, Hehehehe.......
Pernah nggak niat kerjakan tugas yang sebenarnya masih lama
deadlinenya? Jadi janji tuh untuk dikerjakan di waktu weekend pas liburan.
Ternyata, saat weekend datang godaan tempat tidur lebih kuat dari niat kerjakan
tugas, akhirnya sampai weekend selesai, kerjaan itu nggak selesai-selesai dan kita berjanji nggak akan mengulang kebiasaan ini lagi minggu depan. Minggu depan pun datang dan kita kembali mengulang hal yang sama dengan berjanji tidak akan mengulang kebiasaan buruk namun semua hanya sebatas janji. Hahahahahahaha...... Ujung-ujungnya ya
selesaikan tugasnya di hari sebelum deadline. Biasanya kebiasaan ini, berujung
pada perilaku stress dimana semua orang sekitar jadi korban kita entah itu kita
diemin, kita omelin, sampai nggak ditegur hanya karena kita “sok” sibuk dengan
kerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan di bulan-bulan sebelumnya. Yang
begini nih, masa-masa senggol bacok berkuasa (wkwkwkwkwkwkwk)........
Well, penelitian salah satu mahasiswa saya tentang Hubungan
stress dan Motivasi menunjukkan bahwa stress sebenarnya memiliki hubungan yang
kuat dengan motivasi. Semakin tinggi stress, motivasi juga semakin meningkat.
Tapi, nggak begini juga terus-terusan, karena manusia punya batas toleransi
terhadap stress dan bila berkelanjutan akan
mengakibatkan terganggunya fungsi fisik dan psikologis dari manusia
bersangkutan. Nggak mau kan kita tertekan terus karena tugas yang sering
ditunda-tunda? Ya, sadar akan hal itu maka kita harus berkomitmen untuk
mengentaskan budaya tunda-menunda itu.
Dari berbagai referensi serta beberapa aksi yang sudah saya
lakukan, saya bisa berbagi tips untuk membunuh kebiasaan menunda-nunda inilah
tips-tips itu:
Membuat Jadwal Harian
Ya, kedengarannya lucu semacam anak-anak yang perlu
diingatkan bikin jadwal harian. Tapi percaya deh, kegiatan ini punya manfaat
yang besar. Menyusun waktu bangun pagi, aktivitas harian, hingga waktu kembali
tidur dapat membuat kita lebih terorganisir dalam menjalani kegiatan harian.
Lalu, bagaimana dengan sahabat yang tidak terbiasa dengan kegiatan ini? Ya dilakukan,
karena ini adalah langkah awal menata hidup menjadi lebih jelas dan
terstruktur. Bayangkan saja bos-bos besar, presiden, dan orang sukses lainnya
selalu memiliki jadwal harian yang dicatat oleh sekretarisnya. Ya, kita memang
nggak punya sekretaris, tapi kerjaan kita seberapa banyak sih, sampe perlu
sekretaris? Setelah menyusun jadwal harian, pastikan sahabat sudah menyusunnya
dengan kapasitas kemampuan masing-masing ya, tetap jangan lupa selipkan waktu
untuk hiburan dalam jadwal harian kamu. Lalu, waktu tidur pastikan sesuai
dengan kebutuhan tubuh yaa, yaitu 6-8 jam per hari.
Pengelolaan Waktu yang Baik
Setelah menyusun jadwal harian, kita pribadi perlu
berkomitmen untuk menggunakan waktu di jadwal yang sudah disusun
sebaik-baiknya. Bila belum tiba saatnya untuk hiburan, maka tetap kerjakan aktivitas
yang seharusnya. Sementara, jauhkan sosial media dan jenis hiburan lain sebelum
pekerjaan kamu selesai. Godaan Sosial media itu kuat, bahkan bisa meruntuhkan
semua rencana awal dengan akal busuknya (Hahahahaha...........) Jadi,
berbijaklah untuk hal ini ya sahabat. Orang yang mampu mengelola waktu dengan
baik, dijamin akan jarang mengalami
stress.
Buatlah List To Do
Kegiatan pelengkap jadwal harian lainnya adalah membuat List to Do atau daftar kegiatan yang
akan diselesaikan. List to do ini
urutkan berdasarkan prioritas waktu dan dikerjakan berdasarkan kegiatan yang
paling rumit. Kerjakan kegiatan paling rumit ini, disaat tubuh dan pikiran mu
dalam keadaan yang paling prima. Misalnya kamu segernya di pagi hari, ya
kerjakan itu di pagi hari.
Berpikiran Positif dan Banyak Bersyukur
Well, apa hubungan berpikir positif dan bersyukur? Ya
tentunya ada. Dengan berpikir positif dan selalu bersyukur kamu akan menarik
energi positif untuk mengerjakan aktivitas kamu dengan baik. Semangat mu untuk
berkomitmen akan selalu ada dan kamu pun tidak akan membuang-buang waktu. Karena biasanya, kegiatan yang membuang waktu cenderung mengarah kepada aktivitas dan perilaku negatif.
Berhitunglah dari 5....4.....3....2....1
Apa maksudnya? Trik ini sesungguhnya sudah sangat terkenal
dan digunakan oleh sekian banyak orang didunia ini dalam situasi apapun.
Khususnya untuk mengendalikan perilaku menunda-nunda maupun dalam keadaan
ragu-ragu. Trik ini diperkenalkan oleh Mel Robbins dan dikenal dengan nama Five
Second Rule. Cara melakukannya sangat simple , setiap sahabat sedang dilanda kemalasan berhitunglah 5....4.....3.....2.....1 diakhir hitungan angka 1, segeralah
tinggalkan kemalasan dan kerjakan tugas
yang menjadi tanggung jawab sahabat saat itu. Trik ini bisa digunakan kapapun
dan jangan lupa paksakan diri anda untuk bekerja mengingat anda tidak punya
waktu lagi setelah angka 1 untuk bermalas-malasan.
5 tips diatas dapat dimulai kapan saja. Jangan lupa, yang
menjadi kunci keberhasilan tercapainya tujuan ini adalah konsistensi.
Konsistensi akan tercapai bila para sahabat berhasil menjalani ini dalam 21
hari pertama,lalu ditumbuhkan kebiasaan
itu hingga 90 hari berikutnya. Perubahan selalu menjadi hal berat untuk
dijalani, khususnya diawal perubahan itu terjadi. Godaan demi godaan akan
bermunculan namun, bila sahabat memiliki ketahanan dan kemampuan
memprioritaskan hitungan 5....4....3....2...1 dalam mengatasi cobaan itu saya
yakin kita semua mampu melakukannya dan memetik hasil produktif itu sebelum
mencapai 90 hari kebiasaan baru itu ditanamkan. Ingatlah, Orang yang sukses
selalu memiliki rencana dalam hidupnya. Susunlah, Fokuslah, Berkomitmenlah,
Integritaslah, dan Konsistensilah...........
Sampai Bertemu kembali dimasa Kita semua mampu mengalahkan
musuh terbesar kita yaitu Rasa Malas dari dalam diri sendiri.
Keep Positive
![]() | |
Sharing Positive vibes with not so positive people 😂😂😂😂😂 (We are still Learning tho). Bagian dari memanfaatkan waktu setelah pulang kerja, upaya mengentaskan sifat penundaan |
Tulisan yang menarik, Kak Inez.
BalasHapusMembuat list. Hum, ini sungguh sangat efektif. Apalagi untuk mereka yang suka mencari kenikmatan dari mencoret-coret kegiatan apapun yang sudah mereka selesaikan. Untuk kegiatan harian yang padat. Trik ini sungguh sangat bermanfaat.
Tapi, pernah membaca mengenai buruknya membuat list kegiatan ?. Ada yang pernah menuliskan (lupa penulisnya siapa) bahwa membuat list kegiatan, lalu melaksanakan seperti di list itu seperti tikus percobaan yang sedang mengitari roda berputar. Agak bagaimana begitu rasanya hahahaha.
Thanks Mar sudah selalu setia membaca tulisan-tulisan ini dan setia juga kasih komentar since the day 1. Ya, mungkin saja membuat to do list itu diasumsikan seperti kita yang diatur oleh kegiatan itu bukan kita yg mengaturnya. Jadi ya, seolah-olah kita yg dikendalikan oleh daftar kegiatan itu. Hehehehe......
HapusTapi aku pribadi, lebih senang pakai ini karena aku bisa tau pekerjaan apa yg perlu diselesaikan terlebih dahulu dan cara mengontrolnya seperti apa. Soalnya, suka lupa gitu klo ternyata banyak yg belum di handle. Ya, kadang lucunya gitu.. justruu kerjaan akan datang terus dan nggak selesai-selesai.. Makanya, jadwal kegiatan harian selalu aq selipkan a time for myself. Jadi bisa terdistraksi lah.
Kesimpulannya adalah, temukan cara yang paling tepat dan pas untuk diri sendiri ya, Kak. Semangat !
Hapus