Supaya nggak terlalu berat ngadepin week-end tanpa pacar
(wkwkwkwkwkwkw), nampaknya akan lebih baik menghabiskan waktu di kantor ngadem
dan mengenang kembali masa-masa bahagia di liburan terakhir bulan Juni lalu. Kemana
lagi, kalau bukan ke Nusa Penida Bali. Kenapa Bali? Ada begitu banyak alasan
kenapa harus Bali lagi yang dikunjungi bukannya tempat cantik lain di
Indonesia, kalau saya pribadi sih karena Bali emang selalu bikin nagih. Sahabat
bisa temukan pantai, gunung, lembah, dataran tinggi, danau, air terjun, dan
tempat indah lainnya di satu pulau cantik ini yang jarang banget bisa kita
temui di pulau lain di Indonesia. Selain itu, budaya hindunya kental banget
jadi untuk saya yang baru ajah getol dengan kegiatan semacam mindfullness, akan memilih tempat ini
untuk menyenangkan jiwa yang butek karena kerjaan yang tidak ada habis-habisnya.
Kebetulan kegiatan liburan ini didukung juga dengan
kehadiran sahabat saya dari Manila namanya Jek yang memang hobby traveling dan
Kakak tercinta, Kak Olim dari Samarinda. Kami bertiga, berangkat dari Kota yang
berbeda dan janjian bertemu di Ngurah Rai Int. Airport. Ini adalah kali pertama
Jek ke Indonesia dan memang Jek selalu berniat liburan di Bali, kebetulah deh
saya bisa dan ada budget untuk liburan (hehehehehehe....) dan Kak Olim pun
bisa. Terciptalah “Girls Days Out” yang dijanjikan bakalan menyenangkan selama
di Pulau Dewata.
Kami mengawali petualangan di Bali dengan mengunjungi tempat
wisata yang baru-baru saja terkenal karena bentuk pantai dan tebingnya yang
menyerupai Dinosaurus T-Rex, yang ada di Nusa Penida bagian barat. Terus terang
Pantai Kelingking yang saya bicarakan ini, didapat dari rekomendasi Jek. Jek
tahu lebih dulu tentang keberadaan pantai ini dibanding saya yang orang
Indonesia asli. Hahahahaha.... Well, saya buka traveler by profession jadi ya dalam
hal ini saya akui bakalan down to date.
Untuk ke Nusa Penida, kita perlu menyebrang dari Pantai
Matahari Terbit, Sanur Bali. Disana, ada banyak sekali penyewaan boat menuju
Nusa Penida. Sekali menyebrang tarifnya Rp.75.000 per penumpang. Boat sudah
memiliki jadwal yang tetap dari Pagi hingga sore hari dan selalu on time. Jadi,
jangan sekali-kali ngaret ya kalau dah book boat sebelumnya. Perjalanan dari
Sanur menuju Pelabuhan Nusa Penida sekitar 30-45 menit bahkan bisa 1 jam,
tergantung ketinggian ombak. Bepergian di bulan Juni, memang musim ombak besar
jadi biasanya kalau ada sahabat yang nggak tahan, bisa mabuk laut saking tinggi
ombaknya.
Tour khusus untuk Nusa Penida, terbagi menjadi dua tempat
yaitu Nusa Penida bagian barat dan timur. Nusa Penida bagian Barat adalah
tempat yang ingin kami tuju karena disana terdapat Pantai Kelingking, Broken
Beach atau Pasih Uug, Angel Billabong, Tembeling Beach and Forest. Tujuan
utamanya, sebenarnya mau ke kelingking beach karena penasaran dengan kepala dan
leher T-Rex nya. Sedangkan di bagian Timur lebih banyak pantai dan tebing yang
indah. Ya, mungkin kali lain saat ke Nusa Penida lagi barulah kita eksplor
kembali bagian timurnya.
Sesampai di Pelabuhan Nusa Penida, ada guide kami Bli Indra
sudah menunggu. Alangkah lebih baik, mengeksplor Nusa Penida menggunakan motor.
Ya, biar panas tapi dijamin lebih cepat dan sangat mudah menembus kemacetan.
Penyewaan motor untuk digunakan seharian tarifnya Rp.80.000 dan itu sudah
termasuk BBM nya. Jadi, pastikan sahabat udah lincah bawa motornya karena
jalanan bagian barat Nusa Penida memang sangat rusak dan cukup menantang.
Fenomena lucu yang kami temui adalah, Wisatawan domestik ternyata lebih suka
naik mobil dibanding naik motor sedangkan wisatawan mancanegara memang lebih
suka naik motor dibanding mobil. Nah lo, ternyata orang Indonesia pada takut
item semua. Wkwkwkwkwkwkwk....... Kecuali kami, yang memang sengaja dengar
saran dari Guide kami untuk menggunakan motor. Karena lebih cepat dan kami bisa
menjangkau banyak tempat untuk dikunjungi.
Perjalanan pertama yang dituju adalah Broken Beach, tempat
yang paling jauh dan paling menantang medannya. Karena jalannya yang rusak
parah di beberapa titik. Bahkan Kak Olim sampai jatuh dari motor. Diawal memang bakalan macet sekali, khususnya
dari pelabuhan. Karena wisatawannya banyak sekali yang memang berniat
mengunjungi Nusa Penida. Perjalanan dari Pelabuhan ditambah macet dan drama
jalanan rusak ditempuh dalam waktu satu jam. Hal baiknya adalah, sebelum sampai
di broken beach alam Nusa Penida udah cantikkkk banget. Apalagi hutan dan
tebing-tebingnya, itu yang bikin jiwa kita terasa bebas dan bahagia walaupun
jatuh dari motor. Untungnya, Bli Indra selalu sigap bantu kami dan sangat
bertanggungjawab sepanjang perjalanan. Broken beach dan Angel Billabong
letaknya berdekatan. Kenapa namanya Broken beach, karena ada pantai kecil yang
terbentuk akibat pecahan dua tebing. Jadi, pecahan dua tebing itu berbentuk
lubang. Itu yang membuat cantiknya terlihat istimewa. Angel Billabong adalah
semacam kolam yang berisi air laut diantara tebing pendek dan tajam, kita
sebenarnya bisa berenang disana. Tapi, ombaknya lagi tinggi. Jadi, wisatawan
tidak disarankan untuk berenang disana. Pemandangan disini sangat indah, namun
terasa ribut dan kurang menenangkan karena banyak sekali wisatawan yang datang
dan mengabadikan moment disini. Sehingga, kita nggak punya waktu untuk
menikmatinya sendiri. Jadi, kalau pergi kesini jangan pas waktu liburan
sekolah, hari raya, ataupun libur nasional. Karena, bakalan berebutan dengan
wisatawan lain. Tiket masuk ke Broken Beach adalah Rp.10.000 per orang.
Broken Beach |
Setelah dari Broken Beach kami meluncur ke Kelingking Beach,
Perjalananya sekitar 45 menit. Jalanan masih rusak, tapi tidak separah dari
pelabuhan tadi. Ternyata wisatawan yang mengunjungi kelingking beach lebih
ramai dibanding wisatawan di Broken Beach nah, ini nih alamat berebutan foto di
spot bagus. Benar saja, banyak sekali wisatawan yang memadati spot foto
Kelingking Beach. Demi dapat gambar T-Rex yang exotik itu. Bahkan beberapa
Guide rela memanjat pohon, agar wisatawannya bisa mendapatkan foto cantik
bersama T-Rex. Kami memang sengaja tidak mau turun ke pantainya. Karena, untuk
turun kebawah saja bisa memakan waktu 3 jam, nggak tau deh naiknya. Jadi, cukup
menikmati dan memotret wajah T-Rex lalu kami makan siang.
Kelingking Beach |
Tampak Belakang Kelingking Beach |
Sahabat nggak perlu khawatir untuk dapatkan restoran atau
rumah makan di sekitar pantai kelingking, karena ada begitu banyak kita temui
rumah makan mulai dari yang paling murah sampai paling mahal. Tinggal dipilih
sesuai budget, standart harga makanannya sekitar Rp.45.000 keatas dan
minumannya sekitar Rp.10.000 keatas. Tiket masuk ke Kelingking Beach adalah
Rp.14.000.
Pukul 2 Siang, kami berangkat lagi mengunjungi tempat
selanjutnya yaitu Tembeling forest and beach. Untuk sahabat yang mau mandi dan
cari ketenangan, nah cocok tempat ini dikunjungi. Karena, banyak yg belum berniat
kesini. Mungkin karena lokasi tembeling beach and forest yang cukup jauh dan
harus melewati jalanan curam jadi, memang hanya orang yg sudah berpengalaman
dan pintar naik motor saja yang bisa memandu kita. Karena saya dan Kak Olim
nggak mau ambil resiko, akhirnya kami menyewa ojek untuk mengantarkan kami
Pulang Pergi ke tujuan. Ojek PP per 1 penumpang adalah Rp.50.000. Sampai di
Pura atas tembeling forest, kita harus menuruni 200 anak tangga untuk sampai ke
pantainya. Memang capek luar biasa, Tapi
percayalah disinilah keheningan yang alami sungguh terasa. Suara ombak yang
mulai terdengar, ditambah heningnya hutan, dan dinginnya lokasi membuat kita
nggak mau pulang dari tempat ini. Musik alami ini, benar-benar menenangkan dan
kembali menyegarkan tenaga yang sudah terlalu capek berpetualang hampir
seharian ini. Kita akan menemui beberapa lokasi pemandian diatas, lalu
sampailah di pantai yang sangat sepi, dengan batu karang yang tinggi, serta
beberapa wisatawan yang asik bermandi di pemandian. Oh, ini tempat yang saya
cari. Setelah berkompetisi dengan banyaknya wisatawan di lokasi kunjungan
sebelumnya, akhirnya saya, Kak Olim, dan Jek bisa bahagia menikmati indahnya
tempat ini dengan sedikit yang menggangu.
Tembeling Beach |
Tembeling Shower |
Pesan terima kasih yang begitu dalam dan tulus terkirim oleh
semesta di tempat ini. Kembali teringat suatu ungkapan tentang traveling yang
menyatakan pergilah ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi dalam setahun.
Sesungguhnya, bukan permasalahan budget atau dana namun hal pengalaman yang
kamu dapatkan didalamnya yang lebih mahal dan bernilai dari apapun. Termasuk
untuk perkembangan jiwa dan pembelajaran dari setiap hal yang ditemui selama
perjalanan ini ditempuh. Saya pribadi, lebih mampu mengenal diri sendiri
khususnya saat kemacetan terjadi, saya belajar lebih bersabar; Menghargai Guide
yang sangat membantu dan bertanggungjawab; Berterimakasih karena Tuhan sudah
mempercayakan Nusa Penida ada di Indonesia; Berbagi minum dengan sesama
traveler, walaupun stok minum udah hampir habis (hehehehehe....); Percaya dan
berserah dengan semesta; Mencintai diri sendiri; dan tentunya Bersyukur sudah
bisa menikmati Nusa Penida bukan hanya lewat instagram tetapi secara langsung.
Angel Billabong |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar