Sabtu, 07 September 2019

Happy Day in Nusa Penida


Supaya nggak terlalu berat ngadepin week-end tanpa pacar
(wkwkwkwkwkwkw), nampaknya akan lebih baik menghabiskan waktu di kantor ngadem dan mengenang kembali masa-masa bahagia di liburan terakhir bulan Juni lalu. Kemana lagi, kalau bukan ke Nusa Penida Bali. Kenapa Bali? Ada begitu banyak alasan kenapa harus Bali lagi yang dikunjungi bukannya tempat cantik lain di Indonesia, kalau saya pribadi sih karena Bali emang selalu bikin nagih. Sahabat bisa temukan pantai, gunung, lembah, dataran tinggi, danau, air terjun, dan tempat indah lainnya di satu pulau cantik ini yang jarang banget bisa kita temui di pulau lain di Indonesia. Selain itu, budaya hindunya kental banget jadi untuk saya yang baru ajah getol dengan kegiatan semacam mindfullness, akan memilih tempat ini untuk menyenangkan jiwa yang butek karena kerjaan yang tidak ada habis-habisnya.
Kebetulan kegiatan liburan ini didukung juga dengan kehadiran sahabat saya dari Manila namanya Jek yang memang hobby traveling dan Kakak tercinta, Kak Olim dari Samarinda. Kami bertiga, berangkat dari Kota yang berbeda dan janjian bertemu di Ngurah Rai Int. Airport. Ini adalah kali pertama Jek ke Indonesia dan memang Jek selalu berniat liburan di Bali, kebetulah deh saya bisa dan ada budget untuk liburan (hehehehehehe....) dan Kak Olim pun bisa. Terciptalah “Girls Days Out” yang dijanjikan bakalan menyenangkan selama di Pulau Dewata.

Kami mengawali petualangan di Bali dengan mengunjungi tempat wisata yang baru-baru saja terkenal karena bentuk pantai dan tebingnya yang menyerupai Dinosaurus T-Rex, yang ada di Nusa Penida bagian barat. Terus terang Pantai Kelingking yang saya bicarakan ini, didapat dari rekomendasi Jek. Jek tahu lebih dulu tentang keberadaan pantai ini dibanding saya yang orang Indonesia asli. Hahahahaha.... Well, saya buka traveler by profession jadi ya dalam hal ini saya akui bakalan down to date

Untuk ke Nusa Penida, kita perlu menyebrang dari Pantai Matahari Terbit, Sanur Bali. Disana, ada banyak sekali penyewaan boat menuju Nusa Penida. Sekali menyebrang tarifnya Rp.75.000 per penumpang. Boat sudah memiliki jadwal yang tetap dari Pagi hingga sore hari dan selalu on time. Jadi, jangan sekali-kali ngaret ya kalau dah book boat sebelumnya. Perjalanan dari Sanur menuju Pelabuhan Nusa Penida sekitar 30-45 menit bahkan bisa 1 jam, tergantung ketinggian ombak. Bepergian di bulan Juni, memang musim ombak besar jadi biasanya kalau ada sahabat yang nggak tahan, bisa mabuk laut saking tinggi ombaknya. 

Tour khusus untuk Nusa Penida, terbagi menjadi dua tempat yaitu Nusa Penida bagian barat dan timur. Nusa Penida bagian Barat adalah tempat yang ingin kami tuju karena disana terdapat Pantai Kelingking, Broken Beach atau Pasih Uug, Angel Billabong, Tembeling Beach and Forest. Tujuan utamanya, sebenarnya mau ke kelingking beach karena penasaran dengan kepala dan leher T-Rex nya. Sedangkan di bagian Timur lebih banyak pantai dan tebing yang indah. Ya, mungkin kali lain saat ke Nusa Penida lagi barulah kita eksplor kembali bagian timurnya.

Sesampai di Pelabuhan Nusa Penida, ada guide kami Bli Indra sudah menunggu. Alangkah lebih baik, mengeksplor Nusa Penida menggunakan motor. Ya, biar panas tapi dijamin lebih cepat dan sangat mudah menembus kemacetan. Penyewaan motor untuk digunakan seharian tarifnya Rp.80.000 dan itu sudah termasuk BBM nya. Jadi, pastikan sahabat udah lincah bawa motornya karena jalanan bagian barat Nusa Penida memang sangat rusak dan cukup menantang. Fenomena lucu yang kami temui adalah, Wisatawan domestik ternyata lebih suka naik mobil dibanding naik motor sedangkan wisatawan mancanegara memang lebih suka naik motor dibanding mobil. Nah lo, ternyata orang Indonesia pada takut item semua. Wkwkwkwkwkwkwk....... Kecuali kami, yang memang sengaja dengar saran dari Guide kami untuk menggunakan motor. Karena lebih cepat dan kami bisa menjangkau banyak tempat untuk dikunjungi. 

Perjalanan pertama yang dituju adalah Broken Beach, tempat yang paling jauh dan paling menantang medannya. Karena jalannya yang rusak parah di beberapa titik. Bahkan Kak Olim sampai jatuh dari motor.  Diawal memang bakalan macet sekali, khususnya dari pelabuhan. Karena wisatawannya banyak sekali yang memang berniat mengunjungi Nusa Penida. Perjalanan dari Pelabuhan ditambah macet dan drama jalanan rusak ditempuh dalam waktu satu jam. Hal baiknya adalah, sebelum sampai di broken beach alam Nusa Penida udah cantikkkk banget. Apalagi hutan dan tebing-tebingnya, itu yang bikin jiwa kita terasa bebas dan bahagia walaupun jatuh dari motor. Untungnya, Bli Indra selalu sigap bantu kami dan sangat bertanggungjawab sepanjang perjalanan. Broken beach dan Angel Billabong letaknya berdekatan. Kenapa namanya Broken beach, karena ada pantai kecil yang terbentuk akibat pecahan dua tebing. Jadi, pecahan dua tebing itu berbentuk lubang. Itu yang membuat cantiknya terlihat istimewa. Angel Billabong adalah semacam kolam yang berisi air laut diantara tebing pendek dan tajam, kita sebenarnya bisa berenang disana. Tapi, ombaknya lagi tinggi. Jadi, wisatawan tidak disarankan untuk berenang disana. Pemandangan disini sangat indah, namun terasa ribut dan kurang menenangkan karena banyak sekali wisatawan yang datang dan mengabadikan moment disini. Sehingga, kita nggak punya waktu untuk menikmatinya sendiri. Jadi, kalau pergi kesini jangan pas waktu liburan sekolah, hari raya, ataupun libur nasional. Karena, bakalan berebutan dengan wisatawan lain. Tiket masuk ke Broken Beach adalah Rp.10.000 per orang. 
Broken Beach
Setelah dari Broken Beach kami meluncur ke Kelingking Beach, Perjalananya sekitar 45 menit. Jalanan masih rusak, tapi tidak separah dari pelabuhan tadi. Ternyata wisatawan yang mengunjungi kelingking beach lebih ramai dibanding wisatawan di Broken Beach nah, ini nih alamat berebutan foto di spot bagus. Benar saja, banyak sekali wisatawan yang memadati spot foto Kelingking Beach. Demi dapat gambar T-Rex yang exotik itu. Bahkan beberapa Guide rela memanjat pohon, agar wisatawannya bisa mendapatkan foto cantik bersama T-Rex. Kami memang sengaja tidak mau turun ke pantainya. Karena, untuk turun kebawah saja bisa memakan waktu 3 jam, nggak tau deh naiknya. Jadi, cukup menikmati dan memotret wajah T-Rex lalu kami makan siang. 

Kelingking Beach
 
Tampak Belakang Kelingking Beach
Sahabat nggak perlu khawatir untuk dapatkan restoran atau rumah makan di sekitar pantai kelingking, karena ada begitu banyak kita temui rumah makan mulai dari yang paling murah sampai paling mahal. Tinggal dipilih sesuai budget, standart harga makanannya sekitar Rp.45.000 keatas dan minumannya sekitar Rp.10.000 keatas. Tiket masuk ke Kelingking Beach adalah Rp.14.000. 
Pukul 2 Siang, kami berangkat lagi mengunjungi tempat selanjutnya yaitu Tembeling forest and beach. Untuk sahabat yang mau mandi dan cari ketenangan, nah cocok tempat ini dikunjungi. Karena, banyak yg belum berniat kesini. Mungkin karena lokasi tembeling beach and forest yang cukup jauh dan harus melewati jalanan curam jadi, memang hanya orang yg sudah berpengalaman dan pintar naik motor saja yang bisa memandu kita. Karena saya dan Kak Olim nggak mau ambil resiko, akhirnya kami menyewa ojek untuk mengantarkan kami Pulang Pergi ke tujuan. Ojek PP per 1 penumpang adalah Rp.50.000. Sampai di Pura atas tembeling forest, kita harus menuruni 200 anak tangga untuk sampai ke pantainya.  Memang capek luar biasa, Tapi percayalah disinilah keheningan yang alami sungguh terasa. Suara ombak yang mulai terdengar, ditambah heningnya hutan, dan dinginnya lokasi membuat kita nggak mau pulang dari tempat ini. Musik alami ini, benar-benar menenangkan dan kembali menyegarkan tenaga yang sudah terlalu capek berpetualang hampir seharian ini. Kita akan menemui beberapa lokasi pemandian diatas, lalu sampailah di pantai yang sangat sepi, dengan batu karang yang tinggi, serta beberapa wisatawan yang asik bermandi di pemandian. Oh, ini tempat yang saya cari. Setelah berkompetisi dengan banyaknya wisatawan di lokasi kunjungan sebelumnya, akhirnya saya, Kak Olim, dan Jek bisa bahagia menikmati indahnya tempat ini dengan sedikit yang menggangu. 

Tembeling Beach

Tembeling Shower

Pesan terima kasih yang begitu dalam dan tulus terkirim oleh semesta di tempat ini. Kembali teringat suatu ungkapan tentang traveling yang menyatakan pergilah ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi dalam setahun. Sesungguhnya, bukan permasalahan budget atau dana namun hal pengalaman yang kamu dapatkan didalamnya yang lebih mahal dan bernilai dari apapun. Termasuk untuk perkembangan jiwa dan pembelajaran dari setiap hal yang ditemui selama perjalanan ini ditempuh. Saya pribadi, lebih mampu mengenal diri sendiri khususnya saat kemacetan terjadi, saya belajar lebih bersabar; Menghargai Guide yang sangat membantu dan bertanggungjawab; Berterimakasih karena Tuhan sudah mempercayakan Nusa Penida ada di Indonesia; Berbagi minum dengan sesama traveler, walaupun stok minum udah hampir habis (hehehehehe....); Percaya dan berserah dengan semesta; Mencintai diri sendiri; dan tentunya Bersyukur sudah bisa menikmati Nusa Penida bukan hanya lewat instagram tetapi secara langsung.

Angel Billabong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

36 Pertanyaan yang Membuat Manusia Jatuh Cinta dengan Mudahnya

Tulisan ini hadir setelah menyaksikan Ted Talk dengan pembicaranya adalah seorang wanita yang menjadikan dirinya subjek percobaan untuk ...